Spot rumah pohon di Bukit Asmara Situk
Banjarnegara menyimpan potensi alam yang mengagumkan. Wilayah ini didominasi perbukitan dengan kontur tanah miring.
Tentu saja bukit jadi salah satu destinasi andalan di kabupaten yang terkenal dengan kuliner Dawet Ayu ini.
Bukit Asmara Situk (BAS) satu di antara objek wisata bukit yang sedang hits saat ini. Objek wisata yang dibuka sejak Februari 2016 ini nyatanya jadi magnet baru bagi wisatawan yang suka berburu keindahan.
Untuk mencapai puncak Bukit Asmara Situk (BAS), anda harus membayar tiket masuk perorang Rp 5 ribu. Selanjutnya anda harus berjalan kaki melalui jalan setapak yang telah didesain menyerupai anak tangga, sejauh sekitar 500 meter dari halaman parkir.
Di sepanjang jalan tanah itu anda akan disuguhi pemandangan kebun salak warga yang tumbuh lebat di sisi jalan.
Jangan lupa membawa bekal air minum karena rute menanjak di Bukit Asmara Situk (BAS) yang anda lalui cukup menguras peluh.
Keringat anda akan cepat lenyap tersapu angin sepoi yang semilir saat mendekati puncak Bukit Asmara Situk (BAS). Dari kebun salak yang rimbun, pemandangan berganti lembah hijau di antara gunung-gunung kecil saat anda mencapai bukit.
Beberapa aliran sungai yang mengalir di dasar lembah menyerupai garis putih yang mengular membelah gunung. Dari ketinggian itu, anda akan bisa melihat geografi Banjarnegara lebih utuh.
Sesampai di puncak Bukit Asmara Situk (BAS), beberapa miniatur rumah yang dibangun di atas pohon dengan desain artistik siap menanti anda untuk masuk.
Jangan khawatir soal keselamatan, rumah pohon 1yang bedada di Bukit Asmara Situk (BAS) ini telah didesain kokoh karena dirangkai dari bahan besi dan kayu.
Menariknya, antara rumah pohon satu dengan lainnya dihubungkan dengan jembatan gantung. Pengaman jembatan hanyalah seutas tali dan bergoyang jika dilalui.
Beberapa rumah pohon berbahan bambu yang dipasang di tepi tebing menghadap jurang masih dipertahankan.
Rumah pohon lama itu adalah rumah pohon pertama yang dibangun warga sebelum di awal pembukaan wisata itu.
Anda pun bisa berfoto ria di situ dengan nuansa yang lebih mendebarkan. Apalagi rangkaian bambu itu berbunyi saat dipijak atau tertiup angin.
Rumah pohon bukan satu satunya fasilitas yang ditawarkan objek wisata Bukit Asmara Situk (BAS). Sekitar 1 kilometer dari puncak itu, terdapat goa Silindu, sebuah goa buatan untuk kepentingan proyek di masa lalu.
Pilihan di tangan anda, apakah ingin meneruskan perjalanan ke goa Silindu, atau pulang menuruni bukit. Jika telah letih, spot di puncak sudah memuaskan dan cukup membuat anda terkesan.
Jika ingin meneruskan ke goa Silindu, siapkan energi kembali karena jalan menuju itu cukup melelahkan. Sekitar 200 meter dari mulut goa, anda harus menuruni sisi tebing melalui jalan setapak yang terjal dan curam.
Sesampai di mulut goa, anda akan disambut seorang petugas yang siap memandu anda memasuki goa.
Goa berdiameter sekitar 2 meter itu telah dilengkapi dengan penerangan. Bukan kesan seram saat anda memasuki goa ini, melainkan romantisme di tengah suasana remang.
Di ujung goa sedalam sekitar 150 meter itu, lampu hias warna warni ditata membentuk simbol hati (love). Latar romantis ini tentu cocok bagi anda untuk berfoto ria.
Untuk kembali ke parkiran, anda tidak perlu melalui jalan yang sama dilalui saat berangkat karena terlampau jauh.
200 meter dari goa itu, para tukang ojek wisata siap mengantar anda ke parkiran melalui jalan pintas yang lebih dekat. Dengan membayar Rp 10 ribu untuk jasa ojek, anda tak perlu lagi menguras meringat untuk perjalanan pulang.
Wisata Bukit Asmara Situk terus berinovasi. Penambahan spot spot baru terus diakukan. Kini sudah ada bukit Jones dan bebrapa spot lain. Spot spot baru akan kita sajikan di artikel selanjutnya.
Komentar
Posting Komentar